Pengertian System Bus
Bus merupakan suatu alur lintasan yang digunakan oleh
komputer dalam berkomunikasi untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat dalam
komputer (William, 2003). Bus memiliki karakteristik yaitu bus merupakan suatu
medium transmisi yang dipakai bersama. Apabila berbagai perangkat telah
terhubung ke bus maka jika perangkat-perangkat tersebut memancarkan sinyal,
maka sinyal tersebut dapat diterima oleh perangkat lain yang terhubung dalam
bus itu juga. Jika 2 perangkat melakukan transmisi dalam waktu yang bersamaan,
maka sinyal akan tumpang tindih . Oleh karena itu hanya ada satu perangkat saja
yang akan berhasil melakukan transmisi pada saat tertentu.
Pada umumnya suatu bus terdiri dari berbagai lintasan
komunikasi atau saluran. Masing-masing saluran pada bus tersebut mampu
mentransmisikan sinyal yang mewakili bilangan biner 1 dan bilangan biner 0.
Pada sistem komputer bisa saja berisi sejumlah bus berbeda yang menyediakan
lintasan antara komponen-komponen dalam komputer. System bus adalah sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen
komputer utama yang terdiri dari prosesor, memori dan I/O (William, 2003).
2.2.
Struktur Bus
Didalam suatu sistem bus berisi sekitar 50 sampai
ratusan saluran terpisah. Masing-masing lintasan memiliki arti atau fungsi.
Saluran-saluran kontrol digunakan untuk mengontrol akses ke saluran alamat dan
saluran data. Karena data dan saluran alamat dipakai bersama oleh semua
komponen, jadi harus ada alat yang dapat mengendalikan penggunaannya. Saluran kontrol
umumnya meliputi (William, 2003):
- Memori tulis : data pada bus akan ditulis ke
dalam lokasi alamat.
- Memori baca : data dari lokasi alamat ditempatkan
pada bus.
- I/O tulis : data pada bus menjadi output ke
alamat port I/O.
- I/O baca : data dari port I/O yang beralamat
ditempatkan pada bus.
- Transfer ACK : menunjukkan bahwa data telah
diterima dari bus atau telah ditempatkan pada bus.
- Bus request:
menunjukkan suatu modul kontrol bus
- Bus grant
: menunjukkan bahwa modul yang melakukan permintaan telah diberi hak
kontrol bus.
- Interupsi request : menunjukkan bahwa suatu interupsi ditangguhkan.
- Interupsi ACK : bahwa interupsi yang
ditangguhkan telah diketahui.
- Clock
: yang digunakan untuk mensinkronkan operasi-operasi.
- Reset
: menginisialisasi semua modul.
2.3.
Teknik
Arbitrasi Bus
Arbitrasi bus adalah suatu proses
yang menentukan bus pengontrol (master) pada waktu yang diberikan ketika
terdapat permintaan satu pengontrol bus atau lebih (Syahrul,2010). Biasanya didalam komputer, processor
dan pengontrol DMA lah yang menjadi master bus, sedangkan memori dan I/O yang
menjadi slave nya. Sebuah slave ini tidak akan menjadi master bus
maka tidak dapat membuat penginilisasian terhadap siklus bus.
Bila terdapat lebih dari satu master
bus, maka yang dipakai hanya satu saja untuk mengontrol bus secara aktif. Tapi
yang lainnya hanya menunggu giliran pengontrolan bus. Dan disini yang
menentukan mana yang menjadi master bus ialah pengawas bus. Ada 2 macam
pengawas bus, yaitu (Syahrul,2010) :
a.
Arbitasi terpusat
Arbitrasi terpusat adalah
pengontrol bus atau arbiter tunggal, bertanggung jawab pada pengalokasian waktu
pada bus.
b.
Arbitrasi terdistribusi
Arbitrasi terdistribusi adalah
metode yang masing-masing mempunyai pengaksesan dalam logikanya, dan semuanya
saling bekerja sama, karena tidak adanya pengontrol bus.
2.4.
Jenis-jenis
Bus
Berdasarkan jenis-jenis bus pada komputer, bus dibedakan menjadi (William,2003) :
·
Dedicated Bus
Bus yang menyalurkan data
tertentu saja disebut dengan Dedicated Bus, seperti alamat saja atau data saja.
Kelebihan dedicated bus adalah through-put yang tinggi karna hanya ada sedikit
kemacetan yang terjadi pada sistem bus, sedangkan kekurangannya adalah ukuran dan biayanya meningkat pada sistem bus
komputer.
·
Multiplexed Bus
Multiplexed Bus adalah bus yang melalui informasi yang berbeda dalam
data, alamat dan sinyal kontrolnya dengan multipleks. kelebihan multiplexing
adalah penggunaan saluran-salurannya lebih sedikit, jadi dapat menghemat biaya
dan ruang dari sistem bus. Dan kekurangannyaa adalah rangkaian multiplexing
tersebut sangatlah rumit dan mengurangi potensi kerjanya karna pada saluran
yang sama tidak dapat berlangsung secara pararel.
2.5.
Siklus Bus
Karakteristik kunci dari suatu bus adalah penggunaan media transmisi
dengan secara bersamaan tetapi waktu nya yang tidak bersamaan. Jika ada dua
perangkat yang transmisi nya dalam waktu yang bersamaan, maka sinyal-sinyal
tersebut akan saling mengacaukan dan mengakibatkan kerusakan, jadi hanya ada
satu perangkat saja yang dapat ditransmisikan didalam suatu periode tertentu.
Siklus bus adalah urutan kejadian yang terjadi pada bus
dalam mentransfer satu kata informasi antara CPU (master) dan memori (Syahrul,2010). Untuk mengakses saluran data dan alamat digunakan bus kontrol.
Sinyal–sinyal yang ada pada bus kontrol akan mentransmisikan informasi dan
perintah pada sistem yang digunakan untuk mengindikasikan validitas data dan
alamat.
Berikut ini adalah beberapa siklus didalam bus pada saluran control (Syahrul,2010) :
a. Kontrol memori write
Kontrol
memori write digunakan agar data pada bus diberikan ke lokasi memori yang
teralamati
b. Kontrol memori read
memori
read digunakan agar data dari lokasi memori yang sudah teralamati ditempatkan
pad bus
c. Kontrol I/O write
I/O write digunakan agar data pada bus
diberikan ke I/O port yang teralamati
d. Kontrol I/O read
I/O read digunakan agar data dari I/O port
yang sudah teralamati ditempatkan pada bus
e. Kontrol transfer ACK
Transfer
ACK digunakan untuk mengindikasikan bahwa data telah diterima dari atau
ditempatkan disuatu bus
f.
Kontrol bus request
Bus
request digunakan untuk mengindikasikan bahwa suatu modul memerlukan perolehan
dari suatu kontrol bus
g. Kontrol bus grant
Bus
grant digunakan untuk mengindikasikan bahwa suatu permintaan modul telah
diberikan kontrol bus
h. Kontrol interrupt request
Interrupt
request digunakan untuk mengindikasikan bahwa suatu interupsi mengalami
penundaan
i.
Kontrol interrupt ACK
Interrupt
ACK digunakan untuk pengakuan bahwa interupsi yang tertunda telah dikenali oleh
sistem
j.
Kontrol clock
Clock
digunakan untuk pengoperasian sinkronisasi
k. Kontrol reset
Reset
digunakan untuk menginisialisasikan semua modul pada sistem bus
2.6.
Organisasi
Bus
Pengontrol I/O dapat dikoneksikan secara langsung ke bus-bus item dengan
cara menggunakan satu atau lebih bus ekspansi. Antarmuka bus ekspansi untuk
menyangga transfer data antara sistem bus dan pengontrol I/O.
Arsitektur bus tradisional dapat diterapkan karna efisiensi nya, tetapi
dalam kinerja yang lebih tinggi arstiektur ini tidak dapat mendukung perangkat
I/O. maka dalam hal ini diperlukan bus yang berkecepatan tinggi dimana hanya
memerlukan susunan suatu jembatan antara bus-bus. Susunan itulah yang dinamakan
dengan arsitektur loteng tengah. Konfigurasi arsitektur bus
tradisional
dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini (Syahrul,2010) :
Gambar
2.1 Konfigurasi arsitektur bus
tradisional
Sedangkan dalam arsitektur bus dengan kecepatan tinggi, sistem bus lokal
itu mengkoneksikan processor ke
pengontrol cache lalu dikoneksikan
lagi ke sistem bus pendukung memori utama. Pengontrol cache tersebut
diintegrasikan ke perangkat penyangga untuk dikoneksikan lagi ke bus dengan
kecepatan tinggi. Keuntungan dari susunan arsitektur bus dengan kecepatan
tinggi ini ialah bus tersebut dapat membawa perangkat dengan tuntunan yang
tinggi lebih dekat dengan processor.
Agar processor dan bus dengan
kecepatan tinggi tetap dapat diterima dengan baik . Konfigurasi
arsitektur bus kecepatan tinggi dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini (Syahrul,2010) :